PENGARUH NARSISME DAN KEBUTUHAN REKOGNISI TERHADAP PERILAKU PENCARIAN “LIKE” PADA PENGGUNA INSTAGRAM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh setiap dimensi dari narsisme dan kebutuhan rekognisi terhadap setiap dimensi dari perilaku pencarian “like” pada pengguna Instagram. Perilaku pencarian “like” merupakan perilaku individu yang muncul dalam penggunaan media sosial untuk mendapatkan perhatian dan validasi dari orang lain dalam bentuk “like”(Dumas, dkk., 2017). Tingginya tingkat narsisme dan kebutuhan rekognisi diprediksi dapat mempengaruhi perilaku pencarian “like” pada pengguna Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data menggunakan skala Perilaku Pencarian “Like” untuk melihat intensitas perilaku tersebut (Dumas, dkk., 2017). Untuk mengukur narsisme digunakan skala Narq-s yang diadaptasi dari NARQ (Narcissism Admiration Rivalry Questionnaire) (Back, dkk., 2013; dalam Ardi, dkk. 2016) dan untuk mengukur kebutuhan rekognisi digunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan dimensi kebutuhan rekognisi (Assor, 1996). Penelitian ini melibatkan 357 pengguna aktif Instagram yang ada di Surabaya dan berusia 18-29 tahun. Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik regresi dengan pendekatan SEM (Structural Equation Model) pada aplikasi statistik IBM SPSS AMOS versi 22.00 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat signifikansi positif dimensi kebutuhan untuk diperhatikan dan mendapatkan rekognisi secara aktif dengan strategi manajemen kesan pada perilaku pencarian “like”, serta terdapat signifikansi positif dimensi mendapatkan rekognisi secara aktif dengan strategi ekspansi sosial pada perilaku pencarian “like”. Disisi lain, hasil analisis yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa tidak ada signifikansi dimensi kekaguman, persaingan, kebutuhan untuk diperhatikan, dan kebutuhan mendapatkan rekognisi secara aktif dengan strategi pengeluaran biaya pada perilaku pencarian “like”; tidak ada signifikansi dimensi kekaguman dan persaingan terhadap strategi manajemen kesan pada perilaku pencarian “like”; serta tidak ada signifikansi dimensi kekaguman, persaingan, dan kebutuhan untuk diperhatikan dengan strategi ekspansi sosial pada perilaku pencarian “like”. Hasil koefisien determinasi dimensi kebutuhan untuk diperhatikan dan mendapatkan rekognisi secara aktif dengan strategi manajemen kesan sebesar 44,3% dan 45,4%, serta koefisien dimensi kebutuhan mendapatkan rekognisi secara aktif dengan strategi ekspansi sosial 9,8%. Saran untuk penelitian selanjutnya melakukan pengembangan teori yang lebih mendalam